Tidak semua perpindahan semut rangrang itu dipicu oleh keinginan alami mereka sendiri. Namun bisa jadi, perpindahan itu lebih disebabkan oleh kehendak dan setting-an pihak lain.
Dalam video ini, menunjukkan adanya aktivitas perpindahan semut rangrang karena dikehendaki pihak lain. Mereka diambil dari habitat alami sebelumnya lalu dikondisikan sedemikian rupa hingga menyebabkan mereka memilih untuk berpindah menuju media yang ditentukan.
Perpindahan rangrang-rangrang ini memang tampak seolah-olah alami. Mereka telah diposisikan sedemikian rupa agar tidak nyaman selama bertempat di media transit yang terbuat dari plastik dan sterefoam.
Selain sarang alaminya sengaja diganggu, mereka hanya diberi dua pilihan. Pertama, kesempatan untuk memperbaiki sarang dengan konsekuensi memakan waktu lama dan media yang bakal digunakan mereka itu bukan terbuat dari bahan natural. Kedua, mereka diberi kesempatan untuk keluar lalu memilih dan menentukan habitat baru. Pada habitat baru ini terdapat iming-iming bahwa mereka akan tetap lebih dekat dengan unsur-unsur natural.
Model perpindahan rangrang yang seolah-olah alami namun semi-alami ini, biasanya digunakan penghendaki dalam rangka pembudidayaan. Baik pembudidayaan dalam bentuk peternakan maupun pembibitan semut rangrang yang didahului dengan teknik penjinakan.
Selain pembudidayaan, tindakan semacam ini juga sering dilakukan oleh para petani dalam rangka membantu persebaran semut rangrang ke tanaman-tanaman yang telah ditentukan. Biasanya, model semacam ini tidak jauh-jauh dari minat petani untuk menjadikan semut rangrang sebagai biokontrol suatu tanaman. Sebagai timbal-balik jasa, rangrang-rangrang itu akan dibiarkan hidup leluasa dan dilindungi petani dari serangan predator lain ataupun dari buruan orang-orang yang menghendaki mereka atau cuma krotonya saja. []
0 comments:
Post a Comment